Mereka Takut Vaksin, Saya Malah Dapat Hadiah Dari Polres Aceh Tengggara

Catatan Kandi Irawan - Vaksin adalah salah satu cara pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19, kepercayaan terhadap pemerintah yang kurang membuat masyarakat kurang percaya dengan berbagai program pemerintah tak terkecuali vaksi Covid-19.

Ditengah Pandemi seperti ini pemerintah memberikan vaksin secara gratis kepada masyarakat umum, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terkait hal ini pemerintah sudah memasang baliho di beberapa titik yang strategi, mengumumkan dari media sosial, media masa bahakan turun ke desa dan di umumkan dari masjid, namun ini juga belum maksimal, kerja sama pemerintah dengan pihak TNI dan Polri mengadakan undian berhadiah bagi peserta vaksin di zona masing-masing, diantaranya ada hadiah Kulkas, TV 21 In, Sepeda, dan Kipas Angin.

Setelah melakukan vaksi kami di minta untuk mengisi kupon undian yang kata petugasnya pada hari minggu akan di undi di Polres Kabupaten Aceh Tenggara.

Kata petugasnya besok bisa data ke Polre Kabupaten Aceh Tenggara untuk melihat apakah kupon bapak keluar atau tidak, namun karena peluang begitu kecil saya merasa itu mustahil kupon saya yang keluar.

Minggu sore saat saya duduk bersantai di depan rumah sambil menikmati secangkir kopi, tiba-tiba smartphone saya berdering dari dalam kamar yang tidak jauh dari tempat duduk saya, namun saya memutuskan untuk membiarkan dia berdering dan terus menikmati kopi dan pemandagan di depan rumah, dalam hati saya nanti bisa kembali di telpon orang yang nelpon saya tadi.

Pada pukul 21.00 WIB setelah saya menyelesaikan kewajiban saya bermain dan mengajari kedua bocah dari pernikahan ku dengan Malahayati, saya mencari hp yang ternyata masi di charger dengan jendela kamar.

Saya buka kunci hp, dan langsung buka aplikasi Higg Domino untuk bermain, hidup ini penuh dengan kabahagian disaat beban tidak di pikirkan dan waktu banyak untuk bermain, tiba-tiba saya teringat tadi sore ada seseorang yang menelpon namun sayangnya permainan lagi tanggung, saya menunggunya selesai baru melihat panggilan yang tidak terjawab tadi.

Sedikit terkejut ternyata panggilan yang diabaikan tadi berasal dari Kepala Desa saya ( Pengulu Kute) Natam, saya melihat jam sudah pukul 23.00 WIB dan rasanya tidak mungkin untuk menelponnya di jam yang sudah larut malam. namun saya coba melihat WA karena biasanya ketika pak kades nelpon tidak di anggkat dia akan kirim pesan melalui WA ke saya. Ya, benar, ada pesan dari pengulu kute, isi pesan itu mengatakan bahwa saya dapat hadiah vaksin.

Jujur saat itu saya antara percaya atau tidak percaya, tapi dalam hatinya saya kepala desa / pengulu kute tersebut tidak mungkin membohongi saya.

Keesokan harinya saya pergi ke rumah orang tua yang jalannya melewati rumah pengulu kute tersebut, beliau yang duduk di depan pas saya lewat kemudian berdiri sembari memanggil saya, jelas saja saya harus berhenti. 


....

Post a Comment

0 Comments