Ini Adalah Bekal Terbaik Buat Generasi di Jaman 4.0

Sebagai orang tua yang selama ini mengabdikan di dunia pendidikan saya adalah salah satu orang tua dari ribuan orang tua di luar sana yang sangat peduli dengan pendidikan yang akand di tempuh oleh anak-anaknya.

Bekal Terbaik Bagi Generasi Mendatang
Gambar : Naufal Afkar Irawan Pertama Masuk Sekolah


Saya tidak hanya mereka nantinya bebas dari jebakan perangkap duniawi namun lebih kepada kemampuan untuk menikmati semua siklus yang akan terjadi kepada mereka, intinya sama menginginkan mereka kuat dalam bidang kompetensi yang memungkinkan mereka bisa bersaing dengan kompetitor mereka di masa yang akan datang namun jika sesuatu yang tidak di inginkan terjadi saya ingin merek kuat menghadapi semua itu.

Aku tahu bahwa tidak selamanya aku bisa menjadi pembimbing yang akan ada pada setiap rangkaian kehidupan mereka, tapi aku setidaknya mampu menitipkan senjata yang bisa digunakan disaat mereka dalam kesulitan, senang, gelisah, atau situasi yang datar sama sekali.

Jika generasi ini di titipkan uang sebanyak apapun saya yakin tidak akan pernah cukup untuk menopang kehidupannya, jika kita titip pendidikan yang Insya Allah akan menjadi sumber yang tak akan pernah habisnya untuk kehidupan mereka di masa mendatang.

Pilihan Pendidikan Sejak Dini

Saya yakin ini adalah dasar pondasi yang kuat, mereka harus mendapatkan pendidikan dini yang cukup sebelum masuk pada tahap sekolah formal, TK IT Muhandis jadi pilihan saya, meski sedikit berat mengingat tak ada sebuah kepastian akan pendapatan saya saat ini, namun saya menyakinkan diri jika ada keinginan Allah akan memberi 1000 jalan untuk mencapainya.

Pilihan inipun terkadang di pandang berlebihan oleh beberapa orang yang dekat dengan kami, karena di tempat saya tinggal tak banyak yang mau memasukkan anak mereka ke TK, sebagian mungkin tidak memiliki biaya, yang menyekolahkan anaknya di TK, hanya mereka yang memiliki ekonomi menengah ke atas atau anak dari PNS/TNI/Polri atau Kepala Desa, namun ini tidak menyulutkan api semangatku untuk terus menyuplai sesuatu yang akan membuat aku bisa tenang di masa yang akan datang.

Untuk biaya sekolah sendiri bagi saya yang hanya seorang Honorer, dan membuka warung kecil-kecilan dirumah, ini cukup berat. bagiku ini adalah tantangan yang akan memberi warna pada kehidupan.

Cita-cita Naufal Afkar Irawan.

Jujur saat ini saya berharap mereka bisa menjadi Dokter, meskipun suatu saat nanti mereka ingin jadi sesuatu yang berbeda dari apa yang saya harapkan saya tidak akan keberatan. 

Kalau bisa memilih, saya tidak ingin mereka menjadi TNI ataupun Polisi, semua itu bukan tanpa alasan, di usia tuaku, aku menginginkan mereka punya waktu lebih untuk memerhatikan langkahku yang mulai melambat, badanku yang rapuh, mataku yang mulai kabur, pendengaranku yang mulai berkurang.

Pakaian Mengiris Hati Kecilku

Sekolah dengan anak mereka yang memiliki penghasilan diatas rata-rata memang terkadang membuat kita minder, mereka yang selalu memakai baju baru setiap minggu terkadang membuat hatiku terkikis, air mata mulai mencari jalan keluar, namun aku yakin dia tak seperti yang ku pikirkan, pikirannya yang masih polos, aku hanya ingin dia fokus belajar mengasah kompetensi dan imajinasinya,

Post a Comment

0 Comments